Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI sesuai masa berlakunya. SUN digunakan oleh pemerintah antara lain untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
Surat Utang Negara terdiri atas :
a. Surat Perbendaharaan Negara
Surat Perbendaharaan Negara berjangka waktu sampai dengan 12 (dua belas) bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.
b. Obligasi Negara
Obligasi Negara berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan dengan kupon dan/atau dengan pembayaran bunga secara diskonto.
Pemerintah kembali menerbitkan global bonds atau Surat Utang Negara dalam valuta asing sebesar US$2 miliar yang akan digunakan untuk pembiayaan APBN.
Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu Rachmat Waluyanto di Jakarta, Rabu (13/1) mengatakan penerbitan ini merupakan program Global Medium Term Notes (GMTN) Republik Indonesia yang telah di"upsize" pada tanggal 5 Januari 2010.
"Penawaran ini terdiri atas 1 (satu) tranche sebesar US$2 miliar untuk jangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo Maret 2020 dengan yield 6%, harga 99,044%, dan kupon 5,875%," katanya seraya menambahkan bahwa transaksi ini menghasilkan kelebihan permintaan sebesar 2,3 kali atau Rp4,5 miliar.
Sementara alokasi berdasarkan jenis investor adalah asset management 69%, perbankan 14%, asuransi 11%, dan investor ritel/individu 6%. Sementara partisipasi investor dalam negeri mencapai 7% dari pemesanan akhir.
Rating RI untuk global bonds ini adalah dari Moody's Ba2 (stable), S&P memberikan nilai BB- (positive), dan oleh Fitch diberi nilai BB (stable). Sementara joint lead managers dan joint bookrunners transaksi ini adalah Barclays Capital, Citi, dan Credit Suisse.
Pada Selasa (12/1) kemarin, Pemerintah juga menambah jumlah utang sebesar Rp7,5 triliun melalui penjualan empat seri obligasi negara/surat utang negara (SUN) melalui lelang.
Jumlah Rp7,5 triliun itu lebih besar dari jumlah indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp5 triliun. Jumlah itu ditujukan untuk sebagian pembiayaan dalam APBN 2010.
Rincian hasil lelang 4 seri SUN itu adalah seri SPN20110113 sebesar Rp1,1 triliun dari penawaran yang masuk sebesar Rp3,88 triliun. SUN ini akan jatuh tempo 13 Januari 2011.
Seri FR0027 sebesar Rp1,45 triliun dari penawaran yang masuk sebesar Rp3,7 triliun. Yield (imbal hasil) seri ini sebesar 8,18% dan akan jatuh tempo 15 Juni 2015.
Seri FR0028 sebesar Rp2,7 triliun dari penawaran yang masuk Rp4,22 triliun dengan imbal hasil 8,69% dan akan jatuh tempo 15 Juli 2018.
Seri FR0052 sebesar Rp2,25 triliun dari penawaran yang masuk Rp3,07 triliun dengan yield 10,51% dan akan jatuh tempo 15 Agustus 2030
http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Utang_Negara
kapanlagi.com
Sabtu, 23 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
wah anak ekonomi ya? ,hehe
Posting Komentar